Missy, Michelle, dan Basa-basi Basi*

Ketika belum menikah, ditanya: “Kenapa belum nikah?”
Kalau sudah menikah, ditanya: “Kenapa belum punya anak?”
Saat sudah ada anak, ditanya: “Kenapa anaknya cuma satu?”
Bahkan ketika anaknya dua, ditanya: “Ga mau nambah lagi?”

Apa ya yang seperti itu namanya? Kalau istilah kawanku, Andra, itu namanya “terlalu ikut campur urusan orang”. Dia menambahkan, “ah, cuekin aja..ga akan selesai pertanyaan itu.”

Ya, memang. Anggap saja itu sebagai basa-basi basi. Karena sudah jamak di kita ini untuk menanyakan hal ecek-ecek seperti itu. Seolah hidup ini linear: lahir-menikah-punya anak-mati. Maka ketika ada kondisi yang berbeda akan memancing pertanyaan-pertanyaan standar itu. Bahkan kadang bukan sekedar pertanyaan tapi petuah-petuah menjemukan. Memaksa orang lain mengamini pendapatnya.

Itu pula yang diceritakan Andra, ketika sejauh ini dia ‘hanya’ memiliki anak semata wayang, Missy. Gadis kecil ini terakhir kujumpai sekitar 6 tahun lalu, masih imut banget. Sekarang dia sudah jadi gadis kecil yang cantik. Kelas 4 SD, tapi kurasa dia lebih tinggi dari umurnya.

Aku mengenal Andra di komunitas Beatles Bandung, waktu aku pegang program siaran Musik Legend: The Beatles. Bicaranya ceplas-ceplos. Tak begitu akrap memang, sesekali saja saling menyapa di milis. Belakangan sering berbagi posting soal lagu dan meong di fb.

Awal bulan kemarin aku berkunjung ke rumahnya. Bukan hanya berkunjung ding, tapi ‘ngrampok’ lagu hehehe..sekaligus pengen ketemu Michelle, yang mirip sekali dengan Tupai, meongku yang sudah lama pergi dari rumah. Michelle adalah stray cat yang awalnya suka berkeliaran di sekitar rumah hingga akhirnya dikasi kesempatan untuk menetap. Tampaknya awalnya Missy tidak tau nih meong cewe atau cowo. Jadilah dikasih nama Michelle (salah satu judul lagu The Beatles).

Kutemui di rumahnya di kawasan Batununggal, Andra masih sama dengan yang kukenal lewat fb ataupun milis. Temen ngobrol yang asik. Pun dengan Michelle, si meong…jutek, tapi masih mau dipegang. Meski aku juga sempat di-poook! 😀

Ah, yaaa.. itu si Zorro, stray yang suka nangkring di depan rumah. Sejauh ini sih ga dibolehin masuk. Semoga suatu kali boleh gabung sama Michelle ya, pus 🙂

Hmm.. jadi inget, apa juga yang dikatakan orang tentang meong.
“Mbok ya jangan kucing aja, ganti dengan yang bisa ngapelin.”
“Mending ngurus anaklah, daripada kucing.”
Dst…dst…

Haha..aneh juga orang membuat pembandingan. Tapi kenapa pula dipikirin yak?! Berada dalam sebuah lingkungan sosial bukan berarti harus selalu mengamini pendapat massa. Ada banyak alternatif yang menarik untuk dijalani, tanpa musti bersinggungan. Masih bersikukuh tidak ada ruang untuk hidup anternatif? Abaikan sajalah orang macam itu 😀

Memang kenapa kalo gue masih memutuskan untuk sendiri? Kenapa juga kalo gue menyayangi binatang2 dan memperlakukan meong seperti anak sendiri? Loe keberatan? Loe-gue end! 😀 😀 😀  Meooooong…

Andraaa…makasih ya untuk lagu dan kopinya. Salam peluk-cium untuk dua anakmu, Missy n Michelle 🙂

*) dalam rangkanya geuleuh dengan pertanyaan: “udah mau ulang taun nih, belum ada rencana baru?” poook! tampol pake paw-nya michelle meong 😀