Spaying and Neutering (Mengapa Binatang Peliharaan Perlu Disteril? Seri-1)

Istilah Steril pasti sudah cukup familiar kan? Mungkin belum tahu persis kalau yang dibicarakan dalam konteks binatang peliharaan, tapi setidanya istilah tersebut cukup familiar. Bagaimana dengan Spaying dan Neutering? Sebangsaning naon nya? 🙂

Spaying adalah operasi pengangkatan indung telur dan rahim binatang betina. Sedangkan Neutering adalah operasi pengangkatan testis binatang jantan. Spaying dan neutering mengantisipasi kemungkinan over populasi dan membuat perilaku binatang peliharaan lebih baik dan juga betah di dalam rumah.

Ada 10 alasan utama mengapa kita perlu mensterilkan binatang peliharaan.

1. Binatang peliharaan betina akan hidup lebih lama dan lebih sehat. Spaying membantu mencegah infeksi rahim dan kanker payudara, yang berakibat fatal pada sekitar 50 persen dari anjing dan 90 persen dari jumlah kucing. Spaying sebaiknya dilakukan sebelum menstruasi pertama.

2. Neutering memberikan manfaat kesehatan bagi binatang jantan. Selain mencegah munculnya anak-anak baru, baik puppies maupun kittens yang seringkali tidak diinginkan, sterilisasi dapat mencegah kanker testis, jika dilakukan sebelum usia enam bulan.
3. Binatang yang betina pasca steril tidak akan mendapatkan menstruasi. Sementara kalau tidak disteril, siklus (dapat bervariasi) kucing betina biasanya empat sampai lima hari setiap tiga minggu selama musim kawin. Di saat-saat mencari pasangan ini, mereka akan melolong dan buang air kecil lebih sering, kadang di seluruh bagian rumah!

4. Anjing jantan yang sudah disteril tidak akan ingin pergi jauh dari rumah. Padahal, anjing jantan akan melakukan apa saja untuk mencari jodoh jika belum disteril! Dia bisa menggali tanah di bawah pagar atau lompat pagar untuk pergi dari rumah.

5. Kucing dan anjing jantan yang sudah disteril akan berperilaku jauh lebih baik. Mereka akan memusatkan perhatian pada keluarga manusia. Di sisi lain, anjing dan kucing yang tidak disteril sering menandai wilayah mereka dengan menyemprotkan urin berbau tajam di seluruh bagian rumah. Selain itu kemungkinan perkelahian dapat dihindari.

6. Spaying atau neutering TIDAK akan membuat hewan peliharaan Anda menjadi gemuk. Selagi makan yang cukup dengan gerakan yang leluasa, binatang peliharaan tidak akan mengalami kegemukan.


7. Spaying atau neutering hemat biaya. Biaya steril jauh lebih kecil dari biaya memiliki dan merawat anak-anak kucing dan anjing. Hal ini juga menekan biaya pengobatan ketika binatang peliharaan yang belum disteril kabur dari rumah dan terluka karena berkelahi dengan binatang liar!

8. Spaying dan neutering binatang peliharaan adalah tindakan yang baik untuk lingkungan. Binatang yang hidup di jalanan menimbulkan masalah di banyak tempat. Mereka dapat menyebabkan kecelakaan mobil, mengganggu satwa lainnya, mengotori lingkungan, dan atau menakuti anak-anak. Sterilisasi efektif dalam mengurangi jumlah binatang di jalanan.

9. Binatang peliharaan tidak perlu melahirkan jika hanya untuk menjadi sekedar contoh pembelajaran bagi anak-anak tentang mujizat kelahiran. Sebaliknya, membiarkan binatang peliharaan menghasilkan keturunan dan tidak punya niat merawatnya justru bukan pelajaran yang baik untuk anak-anak. Karena kenyataan yang banyak ditemui adalah banyaknya binatang yang tidak diinginkan berakhir di tempat penampungan. Masih banyak cara lain untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang proses kelahiran.

10. Spaying dan neutering membantu mengurangi jumlah populasi hewan yang sudah terlalu banyak. Setiap tahun, jutaan kucing dan anjing dari segala usia dan keturunan di-euthanasia (disuntik mati) atau menderita sebagai hewan liar. Angka tinggi itu berangkat dari perkawinan yang tidak direncanakan, yang sebetulnya dapat dicegah dengan spaying dan neutering.

Aku secara pribadi paling kasian liat meong cewe (aku lebih suka menyebut cewe atau cowo untuk para meong..tp berhubung di atas tulisan kutipan jadi ikut aja, jantan dan betina). Tampak sangat tidak berdaya dan akhirnya menyerah, lalu bunting. Kasian, dia sendiri mungkin berat menanggung kebuntingannya.

Lalu ada yang bilang: binatang juga punya hak seksual? Hmmm.. seks buat binatang tak sama dengan manusia yang memiliki fungsi rekreasi. Seks para binatang hanyalah naluri yang pada akhirnya melahirkan bayi-bayi baru. Jadi urusan kelahiran anak mah biar menjadi urusan manusia saja, yang punya pertimbangan tentang masa depan.

Sumber: Let’s Adopt! (Indonesia), Peduli Kucing, best cartoon, dll.

Tulisan sebelumnya:
* Itang Meong and Her New Babies (Mengapa Binatang Peliharaan Perlu Disteril? Seri-2)
* Kisah Jova, meong kuningku (Mengapa Binatang Peliharaan Perlu Disteril? Seri-3)

1 Comments

Tinggalkan komentar